Kamis, 04 Desember 2014



BAB III
METODE PENELITIAN


3.1  Metode Penelitian yang digunakan
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Moch. Nazir (2005:89) metode deskriptif adalah studi menemukan fakta dengan inpretasi yang tepat dimana termasuk didalamnya termasuk studi untuk melukiskan secara akurat                         sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi                           untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan memaksimumkan reabilitas. Metode deskrptif ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen.
Sedangkan metode verifikatif Menurut Moch. Nazir (2005:91) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau di terima.
Objek penelitian ini adalah pengendalian akuntansi, pengendalian perilaku, pengendalian personal dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial yang ada di               PT. Pos Indonesia (Persero).

3.2  Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel penelitian harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak menimbulkan pengertian yang berarti ganda. Definisi variabel juga member batasan sejauhmana penelitian yang akan dilakukan.
3.2.1        Definisi Variabel dan Pengukurannya
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai berikut:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing- masing variabel itu adalah sebagai berikut:
1.      Variebel Independen atau Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2012:59) adalah “Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis variabel independen (X) adalah pengendalian akuntansi (X1), pengendalian perilaku (X2), pengendalian personal (X3).
Pengendalian akuntansi adalah pengendalian yang berdasarkan pada angka-angka akuntansi seperti anggaran , standart costing, flexible budgeting (Hopwood, 1976 dalam Faisal dan Kusuma 2002:167).  
Menurut Faisal dan Kusuma (2002:168) pengendalian perilaku adalah :
“Pengendalian yang didasarkan pada struktur otoritas, peraturan-peraturan formal, prosedur standar pengoprasian”. Variabel pengendalian perilaku diukur berdasarkan tiga dimensi yaitu : partisipasi dalam  pembuatan keputusan, hirarki wewenang dan formalisasi”.

            Pengendalian personal adalah pengendalian yang berdasarkan pada pembuatan kebijakan-kebijakan yang menyangkut sumber daya manusia                     (Faisal dan Kusuma (2002:163). Pendapat ini didukung oleh Muslimin (2007:452) yang menyatakan bahwa :
“Kebijakan-kebijakan pengendalian personal menyediakan informasi personal untuk perencanaan dan pengambilan keputusan             manajemen atau organisasi tersebut. Dengan adanya kebijakan              yang baik dalam perusahaan akan dapat menghasilkan kinerja yang diharapkan”.
2. Variabel Independen atau Variabel Terikat
Pengertian variabel depeden menurut Sugiyono (2012:59) “Variabel dependen merupakan   variabel  yang  dipengaruhi   atau   yang  menjadi  akibat  karena  adanya variabel independen (bebas).”
Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis variabel dependen (Y) adalah kinerja manajerial. Kinerja mengandung pengertian hasil yang diinginkan perusahaan dari perilaku orang-orang didalamnya.  
Menurut Slamet Riyadi (2000) dalam Muslimin (2007:451) kinerja manajerial adalah :
“Kinerja manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang meliputi : perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi, dan perwakilan atau representasi”.

3.2.2        Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel adalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep diukur sehingga terdapat variabel-variabel yang dapat menyebabkan masalah lain dari variabel lain yang situasi dan kondisinya tergantung pada variabel lain.
Sesuai dengan judul skripsi yang diteliti yaitu “Pengaruh Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal terhadap Kinerja Manajerial ” maka terdapat dua variabel penelitian yaitu:
1.      Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal sebagai variabel bebas (X)
2.      Kinerja Manajerial sebagai varabel terikat (Y)
Untuk keperluan pengujian, variabel independen dan variabel dependen  yaitu di jabarkan ke dalam indikator-indikator variabel yang bersangkutan.




Adapun indikator-indikator variabel yang telah disebutkan adalah:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independen
Variabel
Dimensi
Indikator
Ukuran
Item
Pengendalian Akuntansi (X1)
Mulyadi (2008)
1.      Struktur Organisasi
ü  Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi
ü  Penggunaan pengendalian akuntansi dalam memonitor hasil kerja manajer
ü  Penyesuaian sistem pengendalian akuntansi yang digunakan organisasi
Ordinal
1-4
2.     Metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi

ü  Penggunaan teknik analisis dan kontrol kos
ü  Penggunaan data ramalan dalam laporan kontrol dan dalam pengambilan keputusan
ü  Penggunaan laporan berkala
ü  Penggunaan sistem yang menghubungkan sasaran anggaran
dengan efektivitas hasil
ü  Penggunaan sistem pemberian bonus
Ordinal
5-12
3.     Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

ü  Penggunaan pengendalian akuntansi dalam memonitor penyimpangan, laporan operasional anggaran dan memonitoring hasil
ü  Penggunaan pengendalian akuntansi dalam membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan eksternal
ü  Pengendalian dan evaluasi yang menekankan pada pencapaian target
ü  Kemampuan perubahan pengendalian akuntansi dalam melakukan komunikasi informal
Ordinal
13-20
Pengendalian Perilaku (X2) Faisal dan Kusuma (2002)
1.      Partisipasi dalam  pembuatan keputusan
ü   Penguasaan terhadap masalah
ü   Penjabaran alternatif
ü   Keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi
Ordinal
21-23
2.      Hierarki wewenang
ü  Kesatuan perintah
ü  Kesatuan pengarahan
ü  Wewenang,hak untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi
Ordinal
24-26
3.      Formalisasi
ü   Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur standar pengoperasian
ü   Perubahan peraturan secara tertulis
Ordinal
27-28
Pengendalian Personal (X3) Faisal dan Kusuma (2002)
1.      Perencanaan SDM
ü   Perbaikan  penggunaan sumber daya manusia
ü   Perpaduan kegiatan-kegiatan personalia dan tujuan – tujuan organisasi
ü   Pengadaan karyawan baru
ü   Pengembangan informasi dasar manajemen
ü   Pelaksanaan program penarikan tenaga kerja
ü   Pengkoordinasian program-program
Ordinal
29-34
2.      Pelatihan, pengembangan dan penilaian prestasi
ü   Pemberian ruang pengembangan dan peningkatan keahlian dan kompetensi
ü   Pemilihan dan penggunaan ukuran keahlian
ü   Pemberian konseling dan coaching
ü   Pemberian kompensasi dan proteksi pada pegawai
Ordinal
35-38
3.      Promosi,
Pemindahan  dan Pemisahan
ü  Pemberian bayaran dan tanggung jawab yang lebih tinggi, hak dan kesempatan yang lebih besar
ü  Pelaksanaan pemindahan sementara
ü  Pelaksanaan terminasi
Ordinal
39-41











Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Dependen
Variabel
Dimensi
Indikator
Ukuran
Item
Kinerja Manajerial (Y)
Stephen P. Robbins dan Marry Coulter (2004)
1.   Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan
ü Fokus berkaitan dengan pembagian jobsdesk, rencana kerja, arahan dalam karir dan mampu mempertahankan tujuan bahkan dalam keadaan yang sulit
Ordinal
42
2.   Kemampuan manajer dalam pengorganisasian
ü Pengkoordinasian
ü Pengaturan staf

Ordinal
43-44
3.   Kemampuan manajer dalam kepemimpinan
ü Evaluasi
ü Negosiasi
ü Perwakilan
Ordinal
45-47

4.   Kemampuan manajer dalam pengendalian
ü Fleksibilitas , beradaptasi terhadap pergeseran keadaan dengan berorientasi ke masa depan
Ordinal
48


3.3    Populasi dan Sampel
3.3.1   Populasi
Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan                   melalui suatu kriteria tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut                  bisa termasuk orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek                penelitian.
Menurut Sugiyono (2012:115) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan berbeda-beda            alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan , karyawan di divisi akuntansi, karyawan divisi satuan pengawas internal dan karyawan divisi keuangan di PT Pos Indonesia (Persero) yang beralamatkan di Jalan Cilaki No.73 Bandung.
Adapun jumlah karyawan PT Pos Indonesia (Persero) yang bekerja di kantor pusat yang beralamatkan di Jalan Cilaki No.73  Bandung terdiri atas 844 (delapan ratus empat puluh empat) karyawan. Dengan karyawan yang bekerja di divisi akuntasi sebanyak 16 (enam belas) orang, 11 (sebelas) orang di divisi satuan pengawas internal dan 33 (tiga puluh tiga) orang di divisi keuangan. Jumlah dari ketiga divisi ini merupakan populasi dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

3.3.2        Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Pengukuran sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan penelitian dalam suatu obyek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan perhitungan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus representatif.
Menurut Suharsimi (2002:112) apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%, tergantung setidak-tidaknya dari:
a.       Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b.      Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c.       Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah divisi akuntansi, divisi satuan pengawas internal dan divisi keuangan di PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berpedoman pada rumus Husein Umar (2003:78) yaitu sebagai berikut:
 
Dimana :
n          : Ukuran sampel
N         : Ukuran Populasi
E      : Persentase kelonggaran ketidaktelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diingiinkan (menurut pendapat Gay yang dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya riset akuntansi menyatakan bahwa ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan desain deskriptif dengan jumlah populasi kecil sebesar 10% dari populasi)   
            Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, maka ukuran sampel dapat dilihat sebagai berikut ;
 
 
 
     
 
Berdasarkan uraian di atas maka sampel pada penelitian ini berjumlah 38 (tiga puluh delapan) orang yang dapat mewakili dari populasi sebanyak 60 (enam puluh) orang.
3.3.3        Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti penggunakan teknik Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:118) Probablity Sampling adalah:
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang  memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, sampling area (cluster sampling).
Probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Pengertian simple random sampling menurut Sugiyono (2012:118) adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Dengan demikian yang menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan penulis adalah pada divisi akuntansi, divisi satuan pengawas internal dan divisi keuangan pada PT Pos Indonesia (Persero).

3.4    Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.    Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.
2.      Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan              oleh penulis adalah sumber data primer. Data primer adalah data yang                       didapat dari sumber pertama, baik individu atau perseorangan                           seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan                 oleh  peneliti.
Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:
a.       Penelitian Lapangan (Field Reasearch)
Penelitian   di   lapangan   adalah   penelitian   yang   dimaksudkan   untuk memperoleh data primer yaitu data yang diperoleh melalui:
1.      Pengamatan (Observation),  yaitu  suatu  teknik pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek yang diteliti.
2.      Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara                tanya jawab dengan pimpinan atau pihak yang berwenang atau                     bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang di                      teliti.
3.      Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan                  kepada pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain                      yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti yaitu                           divisi akuntansi dan divisi satuan pengawas internal dan divisi                 keuangan.
b.      Penelitian kepustakaan (Library Reasearch)
Penelitian kepustaan adalah penelitian yang dimaskudkan untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang merupakan faktor penunjang yang bersifat teoritis kepustakaan.
3.5  Metode Analitis yang digunakan
3.5.1        Model Penelitian
Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti model penelitian yang sesuai dengan judul penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:


















 














Gambar 3.1 Model Penelitian
            Bila digambarkan secara matematis hubungan variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y                     = Kinerja Manajerial
a                      = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X1X2X3=0
b1, b2, b3          = Koefisien Regresi
X1                    = Pengendalian Akuntansi
X2                    = Pengendalian Perilaku
X3                    = Pengendalian Personal

3.5.2        Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dipahami dan diinterupsikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survey penelitian dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian dilakukan analisa untuk menarik kesimpulan. Langkah-langkah yang disulkan adalah sebagai berikut:
a.       Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner, dimana yang diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
b.      Setelah metode pengumpulan data kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan pertanyaan atau kuesioner.
c.       Daftar kuesioner kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner tersebut yang merupakan  pertanyaan positif yang diberikan skor 1sampai 5.
d.      Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan  uji statistik. Untuk menilai variabel x dan variabel y, maka analis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumpah respon.
Untuk rumus rata-rata, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:


Keterangan:
  x      = Rata-rata x
      y    = Rata-rata y
         = Sigma (Jumlah)
xi         = Nilai x ke i sampai ke n
yi         = Nilai y ke I sampai ke n
n          = Jumlah
Setelah didapat rata-rata dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner.
Nilai terendah dari nilai tertinggi itu masing-masing peneliti ambil dari banyaknya pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah (1) dan nilai teringgi (5) yang telah peneliti terapkan.
Nilai variabel X1 terdapat 20 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X1 adalah 100 (20 × 5), sedangkan nilai terendah dari variabel X1 adalah 20 (1  20), nilai variabel X2 terdapat 8 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X2 adalah 40 (8 × 5), sedangkan nilai terendah dari X2 adalah 8 (1 × 8), nilai variabel X3 terdapat 13 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X3 adalah 65 (13 × 5), sedangkan nilai terendah dari variabel X3 adalah 13 (1 × 13). Untuk variabel Y atau nilai dari variabel Y terdapat 7 pertanyaan, maka nilai tertinggi dari variabel Y adalah 35 (7 × 5),sedangkan nilai terendah dari variabel Y adalah 7 (1 × 7).
Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing variabel adalah :
a.       Kriteria untuk menilai Pengendalian Akuntasni (X1) rentang  = 16 maka penulis menentukan sebagai berikut:
ü  Nilai 20 sampai dengan 35 dirancang untuk kriteria “ Sangat Tidak Memadai”
ü  Nilai 36 sampai dengan 51 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü  Nilai 52 sampai dengan 67 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü  Nilai 68 sampai dengan 83 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü  Nilai 84 sampai dengan 100 dirancang untuk kiteria “Sangat Memadai”
b.      Kriteria untuk menilai Pengendalian Perilaku (X2), rentang  = 6,4 maka penulis menentukan sebagai berikut:
ü  Nilai 8 sampai dengan 14,3 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak Memadai”
ü  Nilai 14,4 sampai dengan 20,7 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü  Nilai 20,8 sampai dengan 27,1 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü  Nilai 27,2 sampai dengan 33,5 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü  Nilai 33,6 sampai dengan 40 dirancang untuk kriteria “Sangat Memadai”
c.       Kriteria untuk menilai Pengendalian Personal (X3) rentang  = 10,4 maka penulis menentukan sebagai berikut:
ü  Nilai 13 sampai dengan 23,3 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak Memadai ”
ü  Nilai 23,4 sampai dengan 33,7 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü  Nilai 33,8 sampai dengan 44,1 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü  Nilai 44,2 sampai dengan 54,5 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü  Nilai 54,6 sampai dengan 65 dirancang untuk kriteria “Sangat Memadai”
d.      Kriteria untuk menilai Kinerja Manajerial (Y), rentang  = 5,6 maka penulis menentukan sebagai berikut:
ü  Nilai 7 sampai dengan 12,5 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak baik”
ü  Nilai 12,6 sampai dengan 18,1 dirancang untuk kriteria “Tidak Baik”
ü  Nilai 18,2 sampai dengan 23,7 dirancang untuk kriteria “Cukup Baik”
ü  Nilai 23,8 sampai dengan 29,3 dirancang untuk kriteria “Baik”
ü  Nilai 29,4 sampai dengan 35 dirancang untuk kriteria “Sangat Baik”.

3.5.3        Uji Kualitas Data
1.      Uji Validitas Instrumen
Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,2012:172). Instrument yang valid berarti alat ukur  yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002, 144).
Uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi.                              Rumus korelasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai                   berikut :


Rounded Rectangle: rxy  = (n ∑▒〖xy-(∑x)(∑y)〗)/√((n∑x^2- (∑x)^2 )  –(n∑y^2- 〖(∑y)〗^2))
 




Keterangan :                                             
r      = Koefisien korelasi
xy = Jumlah perkalian variabel x dan y
x   = Jumlah nilai vaiabel x
y   = Jumlah nilai varibel y
x2  = Jumlah pangkat dua nilai variabel x
y2  = Jumlah pangkat dua nilai variabel y
n     = Banyaknya sampel
Dalam uji validitas setiap item pertanyaan membandingkan r hitung dengan r tabel.
1.      Jika r hitung  > r tabel (degree of freedom) maka instrument dianggap               valid.
2.      Jika r hitung < r tabel (degree of freedom) maka instrument dianggap                    tidak valid (drop), sehingga instrument tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Menurut Sugiyono (2012:178) kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid adalah bila  korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas.
2.      Pengujian Reliabilitas Instrumen
Definisi reliabilitas menurut Husein Umar (2000:135) Reliabilitas adalah suatu angka indeks untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten.
Untuk melihat reabilitas masing-masing instrument yang digunakan, penulis mengemukakan koefisien cornbach’s alpha () dengan menggunakan fasilitas SPSS versi 20. Suatu suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai cornbach’s alpha () lebih besar dari 0,6 yang di rumuskan:




Keterangan :
A          = Koefisien realibilitas
K         = Jumlah item reabilitas
r           = Rata-rata korelasi antar item
1          = Bilangan konstanta
Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatan reabel jika koefisien variabelnya lebih dari 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2007:42) dan umumnya digunakan patokan sebagai berikut:
1.      Reabilitas uji coba ≥ 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas baik.
2.      Reabilitas uji cona < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas kurang baik.

3.6  Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Rancangan uji hipotesis untuk mengetahui korelasi dari dua variabel                  yang diteliti. Dalam lingkup penelitian ini yang diteliti adalah                             Pengaruh Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja Manajerial dengan menggunakan perhitungan  statistik.
Hipotesis merupakan pernyatan-pernyatan yang menggambarkan suatu hubungan antara dua variabel yang brkaitan dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu penelitian serta memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan efisien. Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan tersebut khususkan mengenai populasi, umumnya mengenai parameter populasi, maka populasi itu disebut dengan hipotesis statistik.
Sugiyono (2012:221) berpendapat bahwa hipotesis adalah:
“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data”.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan tes statistik dan perhitungan nilai statistik, penetapan tingkat signifikasi dan penetapan kriteria pengujian.
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan uji t untuk mengetahun pengaruh secara parsial, sedangkan untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan uji F, dan koefisien determinasi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS versi 20.

3.6.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. (Sugiyono, 2012:270). Analisis regresi linear sederhana, selain digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Sehingga persamaan umum regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah:          

Keterangan:
Y         = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a          = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0
b          = Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila  terjadi   perubahan   nilai  X. Bila (+) maka arah garis akan
naik, dan bila (-) maka nilai garis akan turun
X         = variabel terikat / variabel yang memperngaruhi
Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti                         dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.

3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menaksir bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel                dependen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). (Sugiyono, 2012:277)
Bila dijabarkan secara matematis bentuk persamaan dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
      Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana:
Y                     = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a                      = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X1X2X3=0
b1, b2, b3          = Koefisien Regresi
X1 X2 X3         = variabel terikat / variabel yang memperngaruhi

3.6.3 Uji T (Signifikan Parsial)
Uji   statistik   t   disebut juga  sebagai  uji  signifikasi  individual.  Uji  ini menunjukan seberapa jauh pengaruh vaiabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : r = 0 atau Ha : ≠ 0
H0 = format hipotesis awal (hipotesis nol)
Ha = format hipotesis hubungan antar variabel
1.      Penetapan hipotesis statistik
a.       Variabel X1 (pengendalian akuntansi)
-          H01 :  = 0, maka variabel pengendalian akuntansi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
-          Ha1 :  ≠ 0, maka variabel pengedalian perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
b.      Variabel X2 (pengendalian perilaku)
-          H02 :  = 0, maka variabel pengendalian perilaku tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
-          Ha2 :  ≠ 0, maka variabel pengendalian perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.
c.       Varibel X3 (pengendalian personal)
-          H03 :  = 0, maka variabel pengendalian personal tidak                        memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja                        manajerial.
-          Ha3 :  ≠ 0, maka variabel pengendalian personal memiliki                  pengaruh yang signifikan terhadap kinerja                                    manajerial.
2.      Perhitungan nilai tes statistik
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi berganda. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 20.0 for Windows agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.
Dalam analisis data model analisa korelasi, karena jawaban responden yang diukur dengan diadakan scoring numerikal 1,2,3,4 dan 5 maka hal ini data masih dalam bentuk ordinal sehingga Dengan demikian yang harus terlebih dahulu dilakukan adalah merubah data ordinal kedalam data interval. Pada penelitian ini data ordinal ditransformasikan ke data interval dengan menggunakan metode suksesif interval (Method of Successive Interval/MSI).
Rounded Rectangle: t = r√(n-2)/√(1-r^2 )Selanjutnya untuk mencari nilai thitung maka pengujian tingkat signifikannya adalah menggunakan rumus (Sugiyono, 2012:250)

Keterangan :
r           = Korelasi
n          = Banyaknya sampel
t           = Tingkat signifikan (thitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan t table
Kemudian menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut :
Ø  Interval keyakinan α = 0.05
Ø  Derajat kebebasan = n-2
Ø  Dilihat hasil ttabel
Dari hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan ketentuan uji kriteria sebagai berikut:
a.          Jika thitung  > ttabel pada  = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).
b.         Jika thitung  < ttabel pada  = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).

3.6.4 Uji-F (Uji Simultan)
Uji   F   digunakan   untuk   melihat   apakah   variabel  independen  secara
bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah :
H0        : Tidak terdapat pengaruh Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal  Terhadap Kinerja Manajerial
Ha        : Terdapat pengaruh Pengendalian Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja Manajerial
Hipotesis kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis denngan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian  (Anova).
Pengujian Anova atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu                    melihat tingkat signifikasi atau dengan membandingkan Fhitung dengan                              Ftabel - pengujian dengan tingkat signifikasi pda tabel Anova <  = 0,05                      maka H0 ditolak (berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat                        signifikasi  pada tabel Anova >  = 0.05, maka H0 diterima (tidak                   berpengaruh).
Rounded Rectangle: F = (R^2/K)/((1-R^2)/(n-k-1))Pengujian hipotesis menurut S   ugiyono (2012:223) dapat digunakan rumus signifikasi korelasi ganda sebagai berikut:
Keterangan :
R2        = Koefisiensi korelasi ganda
K         = Jumlah variabel independen
n          = Jumlah anggota sampel
dk        = (n-k-1) derajat kebebasan
Pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dilakukan dengan ketentuan yaitu:
Kriteria Uji:
a.       Jika Fhitung  > Ftabel pada  = 5% maka H0 ditolak dan H1 diterima (berpengaruh).
b.      Jika Fhitung  < Ftabel pada  = 5% maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak berpengaruh).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel junuh maka tidak dilakukan uji hipotesis. Hal ini dikarenakan uji hipotesis dilakukan bila penelitian menggunakan sampel selain sampel jenuh.

3.6.5 Analisis Koefisien Determinasi
Rounded Rectangle: Kd = R2.100%Setelah koefisien korelasi diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pangaruh variabel X1 (Pengendalian Akuntansi), X2 (Pengendalian Perilaku) X3 (Pengendalian Personal) terhadap variabel Y (Kinerja Manajerial). Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Keterangan :
Kd          = Koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terkait (Kinerja Manajerial)
R            =  Korelasi berganda
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah :
a.       Jika Kd mendekati nol (0), maka pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent lemah.
b.      Jika kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent kuat.
Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (Independent) terhadap variabel terikat (Dependent), digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:250) sebagai berikut :
Tabel 3.3
Koefisien Korelasi dan Taksirannya
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat Rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat Kuat
      Sumber : Sugiyono (2012:250)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar