BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian yang digunakan
Pengertian
metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut:
“Metode
penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah”.
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif
dan verifikatif. Menurut Moch. Nazir (2005:89) metode deskriptif adalah studi
menemukan fakta dengan inpretasi yang tepat dimana termasuk didalamnya termasuk
studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari
beberapa fenomena kelompok dan individu serta studi untuk menentukan
frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan
memaksimumkan reabilitas. Metode deskrptif ini digunakan untuk menjawab
permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen.
Sedangkan metode
verifikatif Menurut Moch. Nazir (2005:91) adalah metode penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu
pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil
pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau di terima.
Objek penelitian
ini adalah pengendalian akuntansi, pengendalian perilaku, pengendalian personal
dan pengaruhnya terhadap kinerja manajerial yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero).
3.2
Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel penelitian harus
didefinisikan secara jelas, sehingga tidak menimbulkan pengertian yang berarti
ganda. Definisi variabel juga member batasan sejauhmana penelitian yang akan
dilakukan.
3.2.1
Definisi
Variabel dan Pengukurannya
Pengertian variabel
menurut Sugiyono (2012:59) adalah sebagai berikut:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Dalam penelitian
yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen dan
variabel dependen. Adapun penjelasan dari masing- masing variabel itu adalah
sebagai berikut:
1.
Variebel Independen
atau Variabel Bebas
Menurut
Sugiyono (2012:59) adalah “Variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat)”.
Pada
penelitian yang dilakukan oleh penulis variabel independen (X) adalah
pengendalian akuntansi (X1), pengendalian perilaku (X2),
pengendalian personal (X3).
Pengendalian
akuntansi adalah pengendalian yang berdasarkan pada angka-angka akuntansi
seperti anggaran , standart costing, flexible budgeting (Hopwood, 1976 dalam
Faisal dan Kusuma 2002:167).
Menurut
Faisal dan Kusuma (2002:168) pengendalian perilaku adalah :
“Pengendalian
yang didasarkan pada struktur otoritas, peraturan-peraturan formal, prosedur
standar pengoprasian”. Variabel pengendalian perilaku diukur berdasarkan tiga
dimensi yaitu : partisipasi dalam
pembuatan keputusan, hirarki wewenang dan formalisasi”.
Pengendalian personal adalah
pengendalian yang berdasarkan pada pembuatan kebijakan-kebijakan yang
menyangkut sumber daya manusia (Faisal dan Kusuma
(2002:163). Pendapat ini didukung oleh Muslimin (2007:452) yang menyatakan
bahwa :
“Kebijakan-kebijakan pengendalian personal
menyediakan informasi personal untuk perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen atau organisasi tersebut.
Dengan adanya kebijakan yang
baik dalam perusahaan akan dapat menghasilkan kinerja yang diharapkan”.
2. Variabel Independen atau
Variabel Terikat
Pengertian
variabel depeden menurut Sugiyono (2012:59) “Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena
adanya variabel independen (bebas).”
Pada
penelitian yang dilakukan oleh penulis variabel dependen (Y) adalah kinerja
manajerial. Kinerja mengandung pengertian hasil yang diinginkan perusahaan dari
perilaku orang-orang didalamnya.
Menurut Slamet Riyadi (2000) dalam
Muslimin (2007:451) kinerja manajerial adalah :
“Kinerja
manajer dalam kegiatan-kegiatan manajerial yang meliputi : perencanaan,
investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf,
negosiasi, dan perwakilan atau representasi”.
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi
variabel adalah suatu cara untuk mengukur suatu konsep dan bagaimana caranya
sebuah konsep diukur sehingga terdapat variabel-variabel yang dapat menyebabkan
masalah lain dari variabel lain yang situasi dan kondisinya tergantung pada
variabel lain.
Sesuai
dengan judul skripsi yang diteliti yaitu “Pengaruh Pengendalian Akuntansi,
Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal terhadap Kinerja Manajerial ”
maka terdapat dua variabel penelitian yaitu:
1.
Pengendalian Akuntansi,
Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal sebagai variabel bebas (X)
2.
Kinerja Manajerial sebagai
varabel terikat (Y)
Untuk
keperluan pengujian, variabel independen dan variabel dependen yaitu di jabarkan ke dalam indikator-indikator
variabel yang bersangkutan.
Adapun
indikator-indikator variabel yang telah disebutkan adalah:
Tabel
3.1
Operasionalisasi
Variabel Independen
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Ukuran
|
Item
|
Pengendalian
Akuntansi (X1)
Mulyadi
(2008)
|
1.
Struktur Organisasi
|
ü Pemisahan
tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan transaksi
ü Penggunaan
pengendalian akuntansi dalam memonitor hasil kerja manajer
ü Penyesuaian
sistem pengendalian akuntansi yang digunakan organisasi
|
Ordinal
|
1-4
|
2.
Metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi
|
ü Penggunaan
teknik analisis dan kontrol kos
ü Penggunaan
data ramalan dalam laporan kontrol dan dalam pengambilan keputusan
ü Penggunaan
laporan berkala
ü Penggunaan
sistem yang menghubungkan sasaran anggaran
dengan efektivitas hasil
ü Penggunaan
sistem pemberian bonus
|
Ordinal
|
5-12
|
|
3.
Mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi
|
ü Penggunaan
pengendalian akuntansi dalam memonitor penyimpangan, laporan operasional
anggaran dan memonitoring hasil
ü Penggunaan
pengendalian akuntansi dalam membaca dan menyimpulkan situasi lingkungan
eksternal
ü Pengendalian
dan evaluasi yang menekankan pada pencapaian target
ü Kemampuan
perubahan pengendalian akuntansi dalam melakukan komunikasi informal
|
Ordinal
|
13-20
|
|
Pengendalian
Perilaku (X2) Faisal dan Kusuma (2002)
|
1.
Partisipasi dalam pembuatan keputusan
|
ü
Penguasaan terhadap masalah
ü
Penjabaran alternatif
ü
Keseimbangan antara sentralisasi dan
desentralisasi
|
Ordinal
|
21-23
|
2.
Hierarki wewenang
|
ü Kesatuan
perintah
ü Kesatuan
pengarahan
ü Wewenang,hak
untuk memberi perintah dan untuk dipatuhi
|
Ordinal
|
24-26
|
|
3.
Formalisasi
|
ü
Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
prosedur standar pengoperasian
ü
Perubahan peraturan secara tertulis
|
Ordinal
|
27-28
|
|
Pengendalian Personal (X3)
Faisal dan Kusuma (2002)
|
1.
Perencanaan SDM
|
ü
Perbaikan penggunaan sumber daya manusia
ü
Perpaduan kegiatan-kegiatan personalia
dan tujuan – tujuan organisasi
ü
Pengadaan karyawan baru
ü
Pengembangan informasi dasar manajemen
ü
Pelaksanaan program penarikan tenaga
kerja
ü
Pengkoordinasian program-program
|
Ordinal
|
29-34
|
2.
Pelatihan, pengembangan dan penilaian
prestasi
|
ü
Pemberian ruang pengembangan dan
peningkatan keahlian dan kompetensi
ü
Pemilihan dan penggunaan ukuran
keahlian
ü
Pemberian konseling dan coaching
ü
Pemberian kompensasi dan proteksi pada
pegawai
|
Ordinal
|
35-38
|
|
3.
Promosi,
Pemindahan
dan Pemisahan
|
ü
Pemberian bayaran dan tanggung jawab
yang lebih tinggi, hak dan kesempatan yang lebih besar
ü
Pelaksanaan pemindahan sementara
ü
Pelaksanaan terminasi
|
Ordinal
|
39-41
|
Tabel
3.2
Operasionalisasi
Variabel Dependen
Variabel
|
Dimensi
|
Indikator
|
Ukuran
|
Item
|
Kinerja
Manajerial (Y)
Stephen
P. Robbins dan Marry Coulter (2004)
|
1. Kemampuan manajer dalam membuat perencanaan
|
ü Fokus berkaitan dengan pembagian jobsdesk, rencana
kerja, arahan dalam karir dan mampu mempertahankan tujuan bahkan dalam
keadaan yang sulit
|
Ordinal
|
42
|
2. Kemampuan manajer dalam pengorganisasian
|
ü Pengkoordinasian
ü Pengaturan staf
|
Ordinal
|
43-44
|
|
3. Kemampuan manajer dalam kepemimpinan
|
ü Evaluasi
ü Negosiasi
ü Perwakilan
|
Ordinal
|
45-47
|
|
|
4. Kemampuan manajer dalam pengendalian
|
ü Fleksibilitas , beradaptasi terhadap pergeseran
keadaan dengan berorientasi ke masa depan
|
Ordinal
|
48
|
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi
penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui suatu kriteria
tertentu yang akan dikategorikan ke dalam objek tersebut bisa termasuk orang, dokumen
atau catatan yang dipandang sebagai objek penelitian.
Menurut
Sugiyono (2012:115) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dari pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
oleh subjek atau objek tersebut.
Jadi
populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan berbeda-beda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan , karyawan di divisi akuntansi,
karyawan divisi satuan pengawas internal dan karyawan divisi keuangan di PT Pos
Indonesia (Persero) yang beralamatkan di Jalan Cilaki No.73 Bandung.
Adapun jumlah
karyawan PT Pos Indonesia (Persero) yang bekerja di kantor pusat yang
beralamatkan di Jalan Cilaki No.73 Bandung
terdiri atas 844 (delapan ratus empat puluh empat) karyawan. Dengan karyawan
yang bekerja di divisi akuntasi sebanyak 16 (enam belas) orang, 11 (sebelas)
orang di divisi satuan pengawas internal dan 33 (tiga puluh tiga) orang di
divisi keuangan. Jumlah dari ketiga divisi ini merupakan populasi dari penelitian
yang akan dilakukan oleh penulis.
3.3.2
Sampel
Pengertian
sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Pengukuran
sampel merupakan langkah untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil
dalam melaksanakan penelitian dalam suatu obyek. Untuk menentukan besarnya
sampel bisa dilakukan dengan perhitungan statistik atau berdasarkan estimasi
penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat menggambarkan
keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain, sampel harus
representatif.
Menurut
Suharsimi (2002:112) apabila subyeknya kurang dari 100 orang, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya
jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%,
tergantung setidak-tidaknya dari:
a.
Kemampuan peneliti
dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b.
Sempit luasnya wilayah
pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya
data.
c.
Besar kecilnya resiko
yang di tanggung oleh peneliti.
Sampel
dalam penelitian ini adalah divisi akuntansi, divisi satuan pengawas internal dan
divisi keuangan di PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan
berpedoman pada rumus Husein Umar (2003:78) yaitu sebagai berikut:

Dimana
:
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
E : Persentase kelonggaran ketidaktelitian
kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diingiinkan
(menurut pendapat Gay yang dikutip oleh Husein Umar dalam bukunya riset
akuntansi menyatakan bahwa ukuran minimal sampel yang dapat diterima
berdasarkan desain deskriptif dengan jumlah populasi kecil sebesar 10% dari
populasi)
Dengan menggunakan rumus tersebut
diatas, maka ukuran sampel dapat dilihat sebagai berikut ;





Berdasarkan uraian di atas maka
sampel pada penelitian ini berjumlah 38 (tiga puluh delapan) orang yang dapat
mewakili dari populasi sebanyak 60 (enam puluh) orang.
3.3.3
Teknik
Sampling
Teknik sampling
adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu Probability
Sampling dan Nonprobability Sampling.
Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti penggunakan teknik Probability Sampling. Menurut Sugiyono
(2012:118) Probablity Sampling adalah:
“Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple
random sampling, proportionate stratified random sampling, sampling area
(cluster sampling).
Probability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik simple random sampling. Pengertian simple random sampling menurut Sugiyono (2012:118) adalah teknik pengambilan
anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu.
Dengan demikian yang
menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan penulis adalah pada divisi akuntansi,
divisi satuan pengawas internal dan divisi keuangan pada PT Pos Indonesia
(Persero).
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan
sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh
dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang
terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu.
2.
Data Sekunder
Data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak
lain.
Sumber data yang
digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sumber data
primer. Data primer
adalah data yang didapat dari sumber pertama, baik individu
atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
Data dalam
penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:
a.
Penelitian Lapangan (Field Reasearch)
Penelitian di lapangan
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
memperoleh data primer yaitu data yang diperoleh melalui:
1.
Pengamatan (Observation), yaitu suatu
teknik pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek yang
diteliti.
2.
Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara tanya
jawab dengan pimpinan atau pihak yang berwenang atau bagian lain yang
berhubungan langsung dengan objek yang di teliti.
3.
Kuesioner, yaitu teknik
pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan objek
yang diteliti, diberikan kepada pimpinan atau pihak
yang berwenang atau bagian lain yang berhubungan langsung
dengan objek yang diteliti yaitu divisi akuntansi dan divisi
satuan pengawas internal dan divisi keuangan.
b.
Penelitian kepustakaan
(Library Reasearch)
Penelitian
kepustaan adalah penelitian yang dimaskudkan untuk memperoleh data sekunder
yaitu data yang merupakan faktor penunjang yang bersifat teoritis kepustakaan.
3.5 Metode Analitis yang
digunakan
3.5.1
Model
Penelitian
Model penelitian
adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti model penelitian
yang sesuai dengan judul penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar
3.1 Model Penelitian
Bila digambarkan secara
matematis hubungan variabel tersebut adalah sebagai berikut:
Y
= a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan :
Y = Kinerja Manajerial
a = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X1X2X3=0
b1, b2,
b3 = Koefisien Regresi
X1
= Pengendalian Akuntansi
X2
=
Pengendalian Perilaku
X3
= Pengendalian Personal
3.5.2
Analisis
Data
Analisis data
merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dipahami
dan diinterupsikan. Data yang akan dianalisis merupakan data hasil pendekatan survey
penelitian dari penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan, kemudian
dilakukan analisa untuk menarik kesimpulan. Langkah-langkah yang disulkan
adalah sebagai berikut:
a.
Penulis melakukan
pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner, dimana yang diteliti adalah
sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
b.
Setelah metode
pengumpulan data kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari
elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah daftar penyusunan pertanyaan atau kuesioner.
c.
Daftar kuesioner
kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan. Setiap item dari
kuesioner tersebut yang merupakan
pertanyaan positif yang diberikan skor 1sampai 5.
d.
Apabila data terkumpul,
kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan dan dianalis. Dalam penelitian
ini penulis menggunakan uji statistik.
Untuk menilai variabel x dan variabel y, maka analis yang digunakan berdasarkan
rata-rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan
menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan
jumpah respon.
Untuk
rumus rata-rata, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
x = Rata-rata x
y = Rata-rata y
∑ = Sigma (Jumlah)
xi = Nilai x ke i sampai ke n
yi = Nilai y ke I sampai ke n
n = Jumlah
Setelah didapat
rata-rata dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria
yang peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari
hasil kuesioner.
Nilai terendah
dari nilai tertinggi itu masing-masing peneliti ambil dari banyaknya pertanyaan
dalam kuesioner dikalikan dengan nilai terendah (1) dan nilai teringgi (5) yang
telah peneliti terapkan.
Nilai variabel X1
terdapat 20 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X1
adalah 100 (20 × 5), sedangkan nilai terendah dari variabel X1
adalah 20 (1
20), nilai variabel X2 terdapat 8
pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X2 adalah 40 (8 × 5),
sedangkan nilai terendah dari X2 adalah 8 (1 × 8), nilai variabel X3
terdapat 13 pertanyaan, nilai tertinggi dari variabel X3 adalah 65 (13
× 5), sedangkan nilai terendah dari variabel X3 adalah 13 (1 × 13). Untuk
variabel Y atau nilai dari variabel Y terdapat 7 pertanyaan, maka nilai
tertinggi dari variabel Y adalah 35 (7 × 5),sedangkan nilai terendah dari
variabel Y adalah 7 (1 × 7).

Berdasarkan
nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang interval
yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Dengan
demikian maka akan dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing
variabel adalah :
a.
Kriteria untuk menilai Pengendalian
Akuntasni (X1) rentang
= 16 maka penulis menentukan sebagai berikut:

ü Nilai
20 sampai dengan 35 dirancang untuk kriteria “ Sangat Tidak Memadai”
ü Nilai
36 sampai dengan 51 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü Nilai
52 sampai dengan 67 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü Nilai
68 sampai dengan 83 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü Nilai
84 sampai dengan 100 dirancang untuk kiteria “Sangat Memadai”
b.
Kriteria untuk menilai Pengendalian
Perilaku (X2), rentang
= 6,4 maka penulis menentukan sebagai berikut:

ü Nilai
8 sampai dengan 14,3 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak Memadai”
ü Nilai
14,4 sampai dengan 20,7 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü Nilai
20,8 sampai dengan 27,1 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü Nilai
27,2 sampai dengan 33,5 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü Nilai
33,6 sampai dengan 40 dirancang untuk kriteria “Sangat Memadai”
c.
Kriteria untuk menilai Pengendalian
Personal (X3) rentang
= 10,4 maka penulis menentukan sebagai
berikut:

ü Nilai
13 sampai dengan 23,3 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak Memadai ”
ü Nilai
23,4 sampai dengan 33,7 dirancang untuk kriteria “Tidak Memadai”
ü Nilai
33,8 sampai dengan 44,1 dirancang untuk kriteria “Cukup Memadai”
ü Nilai
44,2 sampai dengan 54,5 dirancang untuk kriteria “Memadai”
ü Nilai
54,6 sampai dengan 65 dirancang untuk kriteria “Sangat Memadai”
d.
Kriteria untuk menilai
Kinerja Manajerial (Y), rentang
= 5,6 maka penulis menentukan sebagai berikut:

ü Nilai
7 sampai dengan 12,5 dirancang untuk kriteria “Sangat Tidak baik”
ü Nilai
12,6 sampai dengan 18,1 dirancang untuk kriteria “Tidak Baik”
ü Nilai
18,2 sampai dengan 23,7 dirancang untuk kriteria “Cukup Baik”
ü Nilai
23,8 sampai dengan 29,3 dirancang untuk kriteria “Baik”
ü Nilai
29,4 sampai dengan 35 dirancang untuk kriteria “Sangat Baik”.
3.5.3
Uji
Kualitas Data
1.
Uji
Validitas Instrumen
Valid berarti
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,2012:172). Instrument
yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu
instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002, 144).
Uji
validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi berdasarkan Pearson Product
Moment adalah sebagai
berikut :
![]() |
Keterangan
:
r = Koefisien korelasi
∑xy =
Jumlah perkalian variabel x dan y
∑x =
Jumlah nilai vaiabel x
∑y =
Jumlah nilai varibel y
∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel x
∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel y
n = Banyaknya sampel
Dalam uji validitas setiap item
pertanyaan membandingkan r hitung dengan r tabel.
1.
Jika r hitung > r tabel (degree of freedom) maka instrument dianggap valid.
2.
Jika r hitung < r
tabel (degree of freedom) maka
instrument dianggap
tidak valid (drop), sehingga instrument tidak dapat digunakan dalam
penelitian.
Menurut Sugiyono
(2012:178) kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid adalah
bila korelasi tiap faktor tersebut
bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas.
2.
Pengujian
Reliabilitas Instrumen
Definisi reliabilitas menurut Husein Umar (2000:135) Reliabilitas adalah
suatu angka indeks untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam
mengukur gejala yang sama. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil yang konsisten.
Untuk
melihat reabilitas masing-masing instrument yang digunakan, penulis
mengemukakan koefisien cornbach’s alpha (
)
dengan menggunakan fasilitas SPSS versi 20. Suatu suatu instrument dikatakan
reliabel jika nilai cornbach’s alpha (
)
lebih besar dari 0,6 yang di rumuskan:


Keterangan :
A =
Koefisien realibilitas
K = Jumlah item reabilitas
r =
Rata-rata korelasi antar item
1 = Bilangan konstanta
Pemberian
interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatan reabel jika koefisien
variabelnya lebih dari 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2007:42) dan
umumnya digunakan patokan sebagai berikut:
1.
Reabilitas uji coba ≥
0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas baik.
2.
Reabilitas uji cona
< 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas kurang baik.
3.6 Rancangan
Analisis dan Uji Hipotesis
Rancangan
uji hipotesis untuk mengetahui korelasi dari dua variabel yang diteliti. Dalam lingkup penelitian ini
yang diteliti adalah Pengaruh Pengendalian
Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja
Manajerial dengan menggunakan perhitungan statistik.
Hipotesis
merupakan pernyatan-pernyatan yang menggambarkan suatu hubungan antara dua
variabel yang brkaitan dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan
sementara yang perlu diuji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu
penelitian serta memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan
efisien. Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika
asumsi atau dugaan tersebut khususkan mengenai populasi, umumnya mengenai
parameter populasi, maka populasi itu disebut dengan hipotesis statistik.
Sugiyono
(2012:221) berpendapat bahwa hipotesis adalah:
“Jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data”.
Langkah-langkah
dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan menetapkan hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatif (Ha), pemilihan tes statistik dan
perhitungan nilai statistik, penetapan tingkat signifikasi dan penetapan
kriteria pengujian.
Hipotesis
penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan
menggunakan uji t untuk mengetahun pengaruh secara parsial, sedangkan untuk
mengetahui pengaruh secara simultan digunakan analisis regresi linear berganda
dengan menggunakan uji F, dan koefisien determinasi. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan alat bantu aplikasi software
SPSS versi 20.
3.6.1 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi linear
sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen. (Sugiyono, 2012:270). Analisis regresi linear sederhana, selain
digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat
menunjukan arah hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen.
Sehingga persamaan umum regresi linier sederhana dalam penelitian ini adalah:
Keterangan:
Y = Subyek
dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0
b = Arah
koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan
nilai
X. Bila (+) maka arah garis akan
naik, dan bila (-)
maka nilai garis akan turun
X = variabel terikat / variabel yang memperngaruhi
Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel
bebas dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan kata
lain, peningkatan atau penurunan variabel bebas diikuti dengan kenaikan atau
penurunan variabel terikat. Sedangkan jika koefisien b bernilai negatif, maka
menunjukan arah yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dengan kata lain, setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan
penurunan variabel terikat atau sebaliknya.
3.6.2
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi
linear berganda digunakan untuk menaksir bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel dependen sebagai faktor
predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). (Sugiyono, 2012:277)
Bila dijabarkan secara matematis bentuk persamaan dari regresi linier berganda
adalah sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
+ b3X3
Dimana:
Y = Subyek
dalam variabel dependen yang diprediksikan
a =
Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X1X2X3=0
b1, b2,
b3 = Koefisien Regresi
X1 X2 X3 =
variabel terikat / variabel yang memperngaruhi
3.6.3 Uji T (Signifikan Parsial)
Uji
statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi
individual. Uji ini
menunjukan seberapa jauh pengaruh vaiabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : r = 0 atau Ha : ≠ 0
H0 = format hipotesis
awal (hipotesis nol)
Ha = format hipotesis hubungan
antar variabel
1.
Penetapan hipotesis
statistik
a.
Variabel X1
(pengendalian akuntansi)
-
H01 :
= 0, maka variabel pengendalian akuntansi
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

-
Ha1 :
≠ 0, maka variabel pengedalian perilaku
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

b.
Variabel X2
(pengendalian perilaku)
-
H02 :
= 0, maka variabel pengendalian perilaku tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

-
Ha2 :
≠ 0, maka variabel pengendalian perilaku
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

c.
Varibel X3 (pengendalian
personal)
-
H03 :
= 0, maka variabel pengendalian personal tidak
memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja manajerial.

-
Ha3 :
≠ 0, maka variabel pengendalian personal memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja manajerial.

2.
Perhitungan nilai tes
statistik
Dalam
penelitian ini penulis melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi
berganda. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi
Software SPSS 20.0 for Windows agar
pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat.
Dalam analisis data model analisa korelasi, karena
jawaban responden yang diukur dengan diadakan scoring numerikal 1,2,3,4 dan 5 maka hal ini data masih dalam
bentuk ordinal sehingga Dengan demikian yang harus terlebih dahulu dilakukan
adalah merubah data ordinal kedalam data interval. Pada penelitian ini data
ordinal ditransformasikan ke data interval dengan menggunakan metode
suksesif interval (Method of Successive
Interval/MSI).

Keterangan :
r = Korelasi
n = Banyaknya sampel
t =
Tingkat signifikan (thitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan t table
Kemudian
menentukan model keputusan dengan menggunakan statistik uji t, dengan melihat
asumsi sebagai berikut :
Ø Interval
keyakinan α = 0.05
Ø Derajat
kebebasan = n-2
Ø Dilihat
hasil ttabel
Dari hasil
hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel dengan
ketentuan uji kriteria sebagai berikut:
a.
Jika thitung > ttabel pada
= 5% maka H0 ditolak dan H1
diterima (berpengaruh).

b.
Jika thitung < ttabel pada
= 5% maka H0 diterima dan H1
ditolak (tidak berpengaruh).

3.6.4
Uji-F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel
independen secara
bersama-sama (serentak) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah
:
H0
: Tidak terdapat pengaruh Pengendalian
Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja Manajerial
Ha : Terdapat pengaruh Pengendalian
Akuntansi, Pengendalian Perilaku dan Pengendalian Personal Terhadap Kinerja Manajerial
Hipotesis
kemudian diuji untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya. Pengujian
hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas
secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis denngan
menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (Anova).
Pengujian Anova
atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melihat tingkat signifikasi atau dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel -
pengujian dengan tingkat signifikasi pda tabel Anova <
= 0,05 maka H0 ditolak
(berpengaruh), sementara sebaliknya apabila tingkat signifikasi pada tabel Anova >
= 0.05, maka H0 diterima (tidak berpengaruh).



Keterangan :
R2 = Koefisiensi korelasi ganda
K
= Jumlah variabel independen
n =
Jumlah anggota sampel
dk =
(n-k-1) derajat kebebasan
Pengujian dengan
membandingkan Fhitung dengan Ftabel dilakukan dengan
ketentuan yaitu:
Kriteria Uji:
a.
Jika Fhitung > Ftabel pada
= 5% maka H0 ditolak dan H1
diterima (berpengaruh).

b.
Jika Fhitung < Ftabel pada
= 5% maka H0 diterima dan H1
ditolak (tidak berpengaruh).

Dalam penelitian
ini penulis menggunakan sampel junuh maka tidak dilakukan uji hipotesis. Hal
ini dikarenakan uji hipotesis dilakukan bila penelitian menggunakan sampel
selain sampel jenuh.
3.6.5
Analisis Koefisien Determinasi

Keterangan :
Kd =
Koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terkait (Kinerja
Manajerial)
R = Korelasi berganda
Kriteria untuk analisis koefisien
determinasi adalah :
a.
Jika Kd mendekati nol
(0), maka pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent lemah.
b.
Jika kd mendekati satu
(1), berarti pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent kuat.
Adapun pedoman
untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi atau seberapa besar pengaruh
variabel-variabel bebas (Independent)
terhadap variabel terikat (Dependent),
digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:250) sebagai berikut :
Tabel
3.3
Koefisien
Korelasi dan Taksirannya
Interval Koefisien
|
Tingkat
Hubungan
|
0,00-0,199
|
Sangat Rendah
|
0,20-0,399
|
Rendah
|
0,40-0,599
|
Sedang
|
0,60-0,799
|
Kuat
|
0,80-1,000
|
Sangat Kuat
|
Sumber : Sugiyono (2012:250)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar