PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF
PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF.
A.
STATISTIK PARAMETRIS.
Terdapat beberapa macam teknik statistik
yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif. Tabel di bawah ini
menggambarkan teknik statistik yang dipakai sesuai dengan jenis data yang
diperoleh:
No
|
Jenis / tingkatan data
|
Teknik Statistik yang digunakan untuk pengujian
|
1
|
Nominal
|
1.
Test Binomial
2.
Chi kuadrat ( 1 sampel )
|
2
|
Ordinal
|
1. Run test
|
3
|
Interval / ratio
|
t – test
|
Sesuai tabel diatas, statistik parametris
yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval
atau rasio adalah t-test 1 sampel.
Terdapat dua macam pengujian hipotesis
deskriptif, yaitu dengan uji dua pihak (two
tail test) dan uji satu
pihak (one tail test). Uji satu fihak ada dua macam yaitu uji fihak kanan dan uji
fihak kiri. Jenis uji mana yang akan digunakan tergantung bunyi kalimat
hipotesisnya.
Rumus
t-test yang digunakan untuk menghitung adalah:
t = nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung.
=
rata-rata sampel.
o = nilai yang
dihipotesiskan.
s = simpangan baku.
n = jumlah anggota sampel.
1. Uji Dua Fihak (Two Tail Test).
Uji dua pihak digunakan apabila hipotesis
nol (Ho) berbunyi ” sama dengan ” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi ”
tidak sama dengan ”. ( Ho = ; Ha ).
Dalam pengujian hipotesis yang mengunakan
uji dua pihak ini berlaku ketentuan, bahwa bila harga t hitung berada dalam
daerah penerimaan Ho atau terletak diantara harga tabel, maka Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t hitung
kurang dari atau sama dengan harga tabel, maka Ho diterima. Harga t hitung merupakan harga mutlak.
2. Uji Satu Fihak (One Tail Test).
a.
Uji pihak kiri.
Uji pihak kiri digunakan apabila
hipotesis nol (Ho) berbunyi ”lebih besar dari atau sama dengan” dan hipotesis
alternatif (Ha) berbunyi ” lebih kecil ”.
Contoh :
Ho : Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400
jam (
400 jam).
Ha : Daya tahan lampu merk A lebih kecil dari ( ) 400 jam.
Atau dapat ditulis :
Ho : o 400 jam.
Ha : o 400 jam.
Apabila diperoleh harga t hitung lebih
besar atau sama dengan nilai t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b.
Uji pihak kanan.
Uji pihak kanan digunakan apabila
hipotesis nol (Ho) berbunyi ”lebih kecil dari atau sama dengan” dan hipotesis
alternatifnya berbunyi ” lebih besar ”.
Contoh :
Ho : Daya tahan lampu merk A paling lama 400 jam (
400 jam).
Ha : Daya tahan lampu merk A lebih besar dari ( ) 400 jam.
Atau dapat ditulis :
Ho : o 400 jam.
Ha : o 400 jam.
Apabila diperoleh harga t hitung lebih
kecil atau sama dengan nilai t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B.
STATISTIK NONPARAMETRIS.
1.
TEST BINOMIAL
Test binomial
digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelompok
klas, datanya berbentuk nominal dan jumlahnya kecil ( kurang dari 25).
Dua kelompok
kelas itu misalnya kelas pria dan wanita, senior dan yunior, sarjana dan bukan
sarjana, kaya dan miskin, pemimpin dan rakyat, dsb.
Test ini
dinamakan test Binomial karena distribusi data dalam populasi itu berbentuk
Binomial. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi yang terdiri dari dua
kelas, sehingga bila dalam suatu populasi yang jumlahnya N, terdapat satu kelas
yang berkategori x, maka kategori yang lain adalah ( N – x ). Sehingga
probabilitas untuk memperoleh x obyek dalam satu kategori dan (N – x) dalam
kategori yang lain adalah :
P(x) = ( N C x )
p x . q (N-x)
Selanjutnya dalam
menentukan nilai probablitas, dapat menggunakan tabel yang tersedia (Tabel IV
dari buku Prof. Dr. Sugiyono).
Ho : p1
= p 2 = 0.5.
Ha : p1
≠ p 2 ≠ 0.5.
Kaidah
pengambilan keputusan: Bila harga p hitung lebih besar dari taraf signifikan
yang ditetapkan, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2.
Chi Kuadrat ( χ 2 ).
Chi kuadrat satu
sampel digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
atau lebih kelas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Misalnya untuk
mengetahui kemungkinan masyarakat memilih dua calon Kepala Desa di Tambakberas
Jombang. Calonnya adalah pria dan wanita. Sampel diambil sebanyak 300 orang.
Ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang memilih wanita.
Hipotesisnya
adalah:
Ho : Peluang
calon pria dan wanita adalah sama..
Ha : Peluang
calon pria dan wanita adalah tidak sama.
Pengambilan
keputusan: Bila Chi kuadrat hitung lebih
kecil dari nilai Chi kiuadrat tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan
sebaliknya. (Tabel VI dari buku Prof. Dr. Sugiyono).
3.
Run Test
Run test
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila skala
pengukurannya ordinal. Run test digunakan untuk mengukur urutan suatu kejadian.
Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang didasarkan
atas data hasil pengamatan melalui data sampel.
Pengujian Ho
dilakukan dengan membandingkan jumlah run dalam tabel observasi dengan nilai
yang ada dalam tabel VIIa dan VII b dengan tingkat signifikansi tertentu.
Kaidah
pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Bila nilai run observasi berada diantara nilai run kecil (VIIa) dan run besar (VIIb), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar