Structural Equation Modeling (SEM)
Definisi
Structural
Equation Modellingatau yang lebih dikenal dengan singkatannya yaitu SEM.
Metode SEM disebut juga metode Pemodelan Persamaan Struktural (PPS). Metode
atau teknik PPS adalah suatu teknik statistic yang mampu menganalisis pola
hubungan antara konstrak laten dan indikatornya, konstrak laten yang satu
dengan lainnya, serta kesalahan pengukuran secara langsung. PPS dikelompokkan
sebagai keluarga statistik multivariat dependen, artinya ada variabel
dalam PPS yang berperan sebagai variabel dependen dan ada variabel yang
berperan sebagai variabel independen. Istilah variabel dependen dalam PPS
disebut variabel endogen dan istilah variabel independen dalam PPS disebut
variabel eksogen. PPS memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara
variabel laten sekaligus dapat menguji teori. Selain itu, secara simultan, PPS
juga dapat menguji indikator-indikatornya sehingga dapat menilai kualitas
pengukuran. Dengan kata lain, PPS dapat digunakan untuk menguji model pengukuran yaitu pengukuran variable laten melalui
indikator-indikatornya, dan model
struktural yaitu pola hubungan
antarvariabel yang ditampilkan dalam model. Teknik PPS memiliki dua tujuan
utama dalam analisnya, yaitu menentukan apakah model riset yang digunakan “fit”
(sesuai) berdasarkan data yang dimiliki, tujuan kedua adalah menguji berbagai
hipotesis (pola hubungan) yang telah dibangun sebelumnya.
Adapun symbol-simbol yang digunakan
dalam SEM:
ξ (ksi) = untuk variable laten X (eksogen)
η (eta) = untuk variable laten Y (endogen)
λ (lambda) =untuk muatan faktor (faktor loading)
β (beta) = koefisien pengaruh variable endogen terhadap
variable endogen.
γ (gamma) = koefisien pengaruh variable eksogen terhadap
variable endogen.
φ (phi) = koefisien hubungan antar variable laten X eksogen.
ζ (zeta) = peluang galat model
ε (epsilon) = kesalahan pengukuran pada variable manifest
untuk variable laten Y
δ (delta) = kesalahan pengukuran pada variable manifest untuk
variable laten X
λx (lambda besar) = matriks untuk muatan faktor variable
laten X
λy (lambda besar) = matriks untuk muatan faktor variable
laten Y
Persamaan dan Perbedaan antara SEM dan
Analisis Jalur
Analisis
SEM pada dasarnya untuk memperoleh suatu model structural. Model yang diperoreh
dapat digunakan untuk prediksi atau pembuktian model. Disamping itu, SEM juga
dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya pengaruh, baik langsung, tak
langsung maupun pengaruh total variable bebas (variable eksogen) terhadap
variable terikat (endogen).
Antara SEM dan
analisis jalur terdapat persamaan dan perbedaan. Beberapa persamaan dan
perbedaan tersebut dapat dilihat pada deskripsi berikut.
Persamaan SEM dan Analisis Jalur:
- Keduanya berkaitan dengan analisis konstruksi model.
- Koefisien parameter model didasarkan atas analisis data sampel.
- Pengujian kecocokan model dilakukan dengan cara membandingkan matriks varian-kovarian hasil dugaan dengan matriks data empiric (observasi)
Perbedaan SEM dan Analisis Jalur
- Pada SEM dapat dilakukan dua analisis sekaligus yaitu: analisis pengujian hubungan kausal antar variable laten (model structural) dan analisis pengujian validitas dan reliabilitas yang didasarkan atas variable manifest (model pengukuran).
- SEM dapat diterapkan untuk model rekursif ataupun resiprokal, sedangkan analisis jalur hanya dapat diterapkan pada model kausal satu arah dan rekursif.
- SEM tidak terganggu dengan adanya korelasi antar kesalahan (error), sedangkan pada analisis jalur, antara error harus bebas (tidak saling tergantung).
- Hasil SEM mencangkup faktor diterminan, model structural, dan model penggukuran. Analisis jalur hanya mencakup faktor diterminan.
neurowise Ad
Trust Rating
Not Yet Rated
ardi-statistics.blogspot.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar